Palu Warta STAIN. Untuk Mewujudkan insan yang berakhlakur karima dan berguna dimasyarakat dalam dunia pendidikan, Sekolah Tinggi Agama Islam Datokarama Palu Kembali mewisuda mahasiswanya angkatan ke- XIV tahun 2011 sebanyak 268 terbagi di Empat Jurusan Tarbiyah, Syari’ah, Ushuluddin dan Dakwah, Tarbiyah Sebanyak 201, Syari’ah 33, Jurusan Ushuluddin 17 dan Jurusan Dakwah sebanyak 17 Mahasiswa. Wisudawan tahun ini mengalami penurunan jumlah dibanding tahun 2010 sebanyak 343 mahasiswa. Menurunya alumni disebabkan karena tidak ada pembagian kelas jauh di daerah-daerah data yang dihimpun tim warta bersumber dari Kasubag Data dan Informasi Abdul Wahab, S. Ag., M. Pd.I di Ruang kerjanya sabtu(08/10).
Digelarnya wisuda hari ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya bertempat di Audiotorium yang dipacu dalam tahap pembangunanya siang malam Pekerja harus merampungkan seluruh fasilitas bangunan. Gubernur Sulawesi Tengah dan unsur Muspiada dalam sususan acara wisuda sarjana angkatan ke XIV diundang untuk mengahadiri kegiatan tahunan dan memberikan sambutan kepada para wisudawan.
M. Unggul, S. Sy salah satu wisudawan mengatakan ketika ditemui malam via Handphonenya, tahun ini kita sangat merasa bangga dan haru atas kerja keras pimpinan STAIN dalam mengembangkan kampus, lanjut Ia Menuturkan bukti dari kerja keras Pak Prof, pembangunan kampus terus digenjot salah satunya gedung Mewah audiotorium tempat dilaksakanya wisuda dan seminar sehari tentang Bom Bunu diri yang didedikasikan untuk para alumni tahun ini katanyaUnggul, Mantan Direktur LPM Qalamun Ini mangharapkan kedepan Kampus kita akan semakin berkembang dan bersaing dengan kampus lain yang ada di Sulawesi Tengah, para alumni harus optimis setelah menjadi alumni tidak menjadi pengangguran di kampungnya alumni harus kreatif , Tegasnya
Pada saat itu pula penyerahan hibah bantuan berupa I unit mobil Bus serta 10 unit Komputer sari BANK Mandiri Palu, yang di serahan oleh Pimpinan Bank Mandri Palu dan di terima oleh Ketua STAIN Datokarama Palu yang di saksikan oleh Wakil Gubernur Sulteng H. Sudarto.
